Kerja Keras Tidaklah Cukup - Motivasi Hidup
Saya sering mendengar pendapat banyak orang bahwa untuk berhasil haruslah bekerja keras. Beberapa waktu lalu saya membaca sebuah buku yang penulisnya berpendapat bahwa kerja keras bukanlah cara yang tepat untuk berhasil. Lebih tepat untuk kerja cerdas.
Kerja cerdas dilakukan dengan cara selalu membekali diri dengan proses belajar. Kita harus selalu belajar terus menerus agar kita dapat mengerjakan pekerjaan kita dengan lebih mudah. Dengan belajar kita bisa mencari cara untuk mengerjakan pekerjaan kita dengan lebih efisien. Artinya dengan upaya yang sama kita bisa melakukan lebih banyak.
Ilustrasinya adalah sebagai berikut. Seorang tukang tebas rumput tentu mengandalkan pisau tebasnya untuk melakukan pekerjaannya. Jika dia tidak mengasah pisau tebasnya maka semakin lama semakin sedikit rumput yang bisa dia tebas dalam waktu tertentu. Mengasah pisau tebas tersebut adalah analogi dari belajar.
Dengan belajar, si tukang rumput juga bisa menggunakan alat bantu untuk menebas dengan cara yang lebih baik. Misalnya menggunakan mesin pemotong rumput. Dengan alat itu akan lebih banyak rumput yang dia tebas dalam waktu tertentu.
Jika kita terapkan dalam keseharian kita khususnya dalam kita menjalani profesi kita, penggunaan alat bantu yang lebih baik (sebagai hasil dari belajar tadi) dapat berupa penggunaan teknologi atau menggunakan metode tertentu yang sudah menjadi praktek yang terbaik (best practice). Dengan demikian, diharapkan pekerjaan kita akan lebih efisien. Jangan sampai kita merasa super sibuk tapi kemajuan pekerjaan kita tidak terlalu signifikan.
Kerja cerdas dilakukan dengan cara selalu membekali diri dengan proses belajar. Kita harus selalu belajar terus menerus agar kita dapat mengerjakan pekerjaan kita dengan lebih mudah. Dengan belajar kita bisa mencari cara untuk mengerjakan pekerjaan kita dengan lebih efisien. Artinya dengan upaya yang sama kita bisa melakukan lebih banyak.
Ilustrasinya adalah sebagai berikut. Seorang tukang tebas rumput tentu mengandalkan pisau tebasnya untuk melakukan pekerjaannya. Jika dia tidak mengasah pisau tebasnya maka semakin lama semakin sedikit rumput yang bisa dia tebas dalam waktu tertentu. Mengasah pisau tebas tersebut adalah analogi dari belajar.
Dengan belajar, si tukang rumput juga bisa menggunakan alat bantu untuk menebas dengan cara yang lebih baik. Misalnya menggunakan mesin pemotong rumput. Dengan alat itu akan lebih banyak rumput yang dia tebas dalam waktu tertentu.
Jika kita terapkan dalam keseharian kita khususnya dalam kita menjalani profesi kita, penggunaan alat bantu yang lebih baik (sebagai hasil dari belajar tadi) dapat berupa penggunaan teknologi atau menggunakan metode tertentu yang sudah menjadi praktek yang terbaik (best practice). Dengan demikian, diharapkan pekerjaan kita akan lebih efisien. Jangan sampai kita merasa super sibuk tapi kemajuan pekerjaan kita tidak terlalu signifikan.
0 Response to "Kerja Keras Tidaklah Cukup - Motivasi Hidup"
Posting Komentar